Info Karoseri Mobil dan Truck : Karoseri Box Pendingin, Harga Mobil Box Pendingin, Harga Truck Box Pendingin, Mobil Box Pendingin, Truck Box Pendingin, Truck Box Pendingin Freezer, Truck Box Pendingin Chiller, Truck Box Cold Storage, Truck Box Refrigerator, Truck Box Fiber, Karoseri Mobil Toko, Karoseri Food Truck, Karoseri Mixer, Karoseri Wingbox, Karoseri Self Loader, Karoseri Trailer, Karoseri Tangki, Karoseri Crane, Karoseri Towing, Karoseri Arm Roll, Karoseri Sky Lift, Tail Gate System, Modifikasi 4×4, Mini Trailer, Karoseri Box Doc, Karoseri Box Alumunium, Karoseri Box Besi, Karoseri Bak Besi … dll
Sejarah Mesin Pendingin
Penipisan lapisan ozon, pemanasan global, dan efisiensi energi dan material merupakan tema utama dalam bidang refrigerasi dan air conditioning saat ini. Montreal Protocol, yang kemudian dilanjutkan dengan Kyoto Protocol telah membuat banyak agenda yang terkait dengan penyikapan terhadap tema-tema utama tersebut, yang tentu saja ini membuat bidang refrigerasi semakin dinamis.
Dalam hal refrigerant, produksi dan pemakaian refrigerant yang menyebabkan penipisan lapisan ozon dan peningkatan panas global sudah ada yang dihentikan, dan beberapa dijadwalkan untuk dihentikan. Terjadi peralihan dari refrigerant HCFCs ke HFCs untuk menghentikan kontribusi refrigerasi pada penipisan lapisan ozon. Guna menghentikan kontribusi refrigerasi pada pemanasan global, peralihan selanjutnya adalah dari HFCs ke refrigerant natural, termasuk di dalamnya adalah refrigerant hidrokarbon.
Peningkatan efisiensi sistem refrigerasi meliputi cakupan yang sangat luas, sehingga mendorong munculnya study dan inovasi dalam level yang lebih spesifik. Dalam lingkup komponen refrigerasi, sebut saja kompresor, evaporator, kondenser, dan katub ekspansi (dengan berbagai tipe dan ukurannya) merupakan komponen-komponen utama yang lebih akrab didengar. Selain itu ada piping, injector, oil separtor, defroster, ekonomizer, dan banyak lainnya menjadi study penting dalam peningkatan efisiensi sistem. Dalam lingkup sistem, berbagai inovasi tipe sistem refrigerasi beserta sistem kontrolnya telah mengalami banyak perkembangan. Karena konsumsi energi untuk Refrigerasi dan Air Conditioning untuk suatu gedung mengambil bagian yang cukup besar, maka Refrigerasi dan Air Conditioning memainkan peran penting dalam konsep intelligent building, demikian pula dalam konsep ZERO NET ENERGY yang dipelopori oleh ASHRAE yang diharapkan mampu terealisasi pada 2030. Demikian pula dalam hal efisiensi material, berbagai material untuk peruntukan komponen masing-masing terus dikaji untuk memberikan efisiensi yang lebih baik.
Dalam hal perdagangan Refrigerasi dan Air Conditioning, sebuah artikel (Oktober 2007) yang dikutip ASHRAE menunjukkan suatu kejutan. Amerika boleh jadi merupakan rahim dari teknologi Refrigerasi dan Air Conditioning, namun bukan berarti akan seterusnya memegang kendali perdagangan di bidang ini. Saat ini, dari lima perusahaan terbesar yang menguasai pasar Refrigerasi dan Air Conditioning, dua posisi teratas dipegang oleh perusahaan China, kemudian disusul dua perusahaan dari Korea Selatan, dan ditutup oleh sebuah perusahaan Jepang. Perusahaan- perusahaan China mampu menguasai 70% pasar dunia. Di kawasan Asia
Tenggara, hanya Thailand yang bisa bermain signifikan di pasar ini. Data- data tersebut selayaknya mampu lebih memacu Indonesia untuk juga bisa menjadi pemain yang diperhitungkan, setidaknya bisa dimulai di arena regional.
IIR –International Institute of Refrigeration dalam sebuah konferensinya di Agustus 2007 memberikan sebuah laporan menarik, bahwa produk agrikultur (termasuk perikanan laut dan tawar) dunia saat ini yang perlu mendapatkan perlakuan refrigerasi mencapai 5,5 milyar ton, namun baru sekitar 400 juta ton yang ditangani. IIR memprediksi 1,8 milyar ton dari produk-produk tersebut akan memberikan keuntungan bagi industri storage dan transport refrigerasi. Sekali lagi, data ini bisa menjadi suatu kesempatan menarik bagi industri agrikultur (serta produk turunannya) dan refrigerasi Indonesia.
Bila kini China mampu menjadi produsen terbesar untuk produk- produk Refrigerasi dan Air Conditioning –setelah menyalip Amerika, Eropa, Jepang dan Korea Selatan–, kesempatan itu pasti juga dimiliki oleh setiap bangsa, termasuk Indonesia. Indonesia dengan segala karakteristiknya memerlukan sentuhan Refrigerasi dan Air Conditioning yang disesuaikan dengan karakternya tersebut. Bahasan tentang hal ini penulis harap bisa disampaikan dalam tulisan tersendiri di lain kesempatan, dengan memperhatikan berbagai potensi nasional dan tiap-tiap daerah di Indonesia, sehingga diharapkan bisa menjadi bagian kontribusi kebaikan bagi pembangunan nasional dan daerah.